Pengolahan Manisan Belimbing Wuluh Sebagai Upaya Diversifikasi Pangan Sehat
Kata Kunci:
belimbing wuluh, manisan belimbing wuluh, diversifikasi, pangan sehat, inovasiAbstrak
Pemanfaatan dan pengembangan buah belimbing wuluh belum dilakukan secara optimal, karena nilai jual buah yang masih rendah dan tidak diimbangi dengan potensi yang dimiliki buah belimbing wuluh. Beberapa cara pengolahan yang dapat memperpanjang masa simpan belimbing wuluh segar adalah manisan belimbing wuluh. Selama ini masyarakat di Gampong Cucum Kecamatan Kuta Baro hanya mengolah belimbing wuluh tersebut untuk dijadikan asam sunti saja. Oleh karena itu perlu dilakukan diseminasi mengenai produk olahan lain yang berbahan baku dari belimbing wuluh, jika tidak maka dapat dipastikan buah belimbing tersebut akan terbuang sia-sia. Kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan produk yang bernilai ekonomis tinggi karena proses produksinya menggunakan teknologi yang dapat digunakan langsung oleh masyarakat seperti mengatasi permasalahan pengolahan belimbing wuluh segar menjadi produk yang memiliki masa simpan relatif lama. Selain itu, meningkatkan pengetahuan dan minat masyarakat Gampong Cucum dalam memproduksi manisan belimbing wuluh yang bermutu dan mempunyai harga tinggi di pasaran yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat di Gampong Cucum serta terrciptanya home industry berbahan baku belimbing wuluh. Strategi pengembangan yang dapat direkomendasikan antara lain: 1) melakukan diversifikasi, promosi, dan inovasi; 2) meningkatkan kapasitas SDM melalui pembinaan dan pelatihan berkelanjutan; 3) menjalin kerjasama antara tim pengabdi dengan mitra; 4) melakukan penguatan pasar lokal dan nasional
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 JURNAL PENGABDIAN PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN LINGKUNGAN (JP3L)
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.